*EPPD Kabupaten Indramayu Tempati Peringkat Ke-4 Nasional, Mendagri Serahkan Penghargaan Kepada Bupati Nina Agustina*
*Keren! Di bawah Kepemimpinan Bupati Nina Agustina, LPPD Kabupaten Indramayu, Tempati Peringkat 5 Nasional Terbaik di Jawa Barat*
*Gerakan Sedekah 1.000 Sepatu Lampaui Target, Diana Terharu dan Menangis Terima Sepatu dari Bupati Indramayu*
Peringatan Hari Kartini *Bupati Nina Agustina Pejuang Kesetaraan, Keadilan dan Kesejahteraan 'Perempuan Bermartabat'*
*Musrenbang RPJPD 2025-2045 Dan RKPD 2025, Bupati Indramayu Tekankan Pentingnya Sinergitas Antar Stakeholder*
*Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Indramayu Tembus 103.062 orang. Ini Objek Wisata Paling Banyak Dikunjungi*
*Sidak Hari ke-2, Pelayanan Publik Berjalan Normal*
*Hari Pertama Kerja Libur Idulfitri, Kehadiran ASN Indramayu Mencapai 98,15 %*
*Senyum Sumringah Para Petugas Kebersihan, Terima THR dari Bupati Indramayu*
*Bulan Penuh Berkah, Bupati Nina Salurkan Ribuan Pasang Sepatu Untuk Anak Sekolah*

“Kyai Sudah Menjadi Barang Langka” Wagub Uu: Prihatin Ada Oknum Serang Kyai

DISKOMINFO INDRAMAYU — Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum mengaku prihatin dengan adanya oknum yang menyerang seorang kyai beserta istrinya di salah satu Pondok Pesantren Kabupaten Indramayu.
Keprihatinan Wagub Uu ini menyusul adanya informasi bahwa di Indramayu terdapat kyai yang bernama K.H. Farid Ashr Waddahr yang dikenal dengan sebutan Gus Farid bersama istrinya menjadi korban pembacokan di kediaman korban atau area pondok pesantren An-Nur Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Selasa malam (8/3/2022) sekitar pukul 21.30 WIB.
Dihadapan wartawan, Wagub Uu menyampaikan, kejadian yang dialami Gus Farid menjadi kepedihan bagi dirinya serta komunitas pondok pesantren di Jawa Barat. Menurutnya, dengan peristiwa ini kyai lainnya di Indramayu harus waspada agar tidak terulang kejadian serupa.
“Kejadian ini merupakan kepedihan buat kami selaku komunitas pondok pesantren dan ini pun harus menjadi kewaspadaan para kyai dan ulama untuk menjaga diri sehingga tidak terulang,” katanya di Pendopo Indramayu dalam rangka kegiatan safari kebhinekaan di Kota Mangga, Kamis (10/3/2022).
Wagub Uu mengungkapkan, meski masyarakat ketika memang tidak menyukai seorang kyai tetapi tindakan kekerasan seharusnya tidak dilakukan demikian, atas kejadian ini berharap pihak kepolisian mampu mengupas tuntas motif di balik penyerangan terhadap Gus Farid.
“Seandainya masyarakat yang memang tidak menyenangi kepada kyai, harapan kami tidak melakukan tindakan -tindakan seperti yang di alami kyai di Indramayu. Kepada yang berwenang untuk mengusut tuntas dan meminta kepada para kyai dan para santri untuk tidak melakukan kegiatan provokatif, anarkis atau perlawanan dan lainnya,” ungkapnya.
Lanjut Uu, atas kejadian ini seorang santri diharapkan prinsip jihad fisabilillah jangan dijadikan alasan sebagai pembelaan terhadap kyai atau respon perlawanan terkait kekerasan pembacokan terhadap gurunya.
“Sekalipun yang saya tau kepatuhan seorang santri kepada kyai tiada batas, apalagi santri terkadang punya prinsip jihad kalau berbicara soal jihad sudah tidak berpikir duniawi, berfikir mati. Kalau santri sudah terketuk fisabilillahnya, sudah surga yang ada dipandangan. Oleh karena itu jangan dijadikan alasan untuk membuat kegaduhan yang lain,” tambahnya.
Mengingat kata Uu, seorang kyai sekarang ibaratnya sudah barang langka. Artinya untuk menjadi kyai itu susah, harus menempuh pendidikan di pesantren yang lama dan itupun belum tentu banyak orang lama-lama di pesantren. Padahal sekarang yang orang butuhkan dari kyai adalah ilmunya, moralnya sebagai guru tauladan.
Adapun kalau ketika punya kesalahan seorang kyai hanya manusia biasa dan kalaupun pun salah mempunyai sifat kemanusiaan. Sehingga harapan Uu, permohonan maaf menjadi penebus kesalahan agar kejadian yang terjadi terhadap kyai Indramayu tidak terulang kembali. (Oki/Oyib/–MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)
#IndramayuBermartabat
#DenganHati
#IndramayuPunyaCerita
#InfoBermartabat
Scroll to Top